UPAYAMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASI SISWA SMA KELAS X DENGAN MEDIA IKLAN AUDIOVISUAL. KAJIAN STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN PROSES PENCIPTAAN CERITA NINI ANTEH DI KOTAMADYA DAN KABUPATEN BANDUNG. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MEDIA EDITORIAL SURAT KABAR.
Pada penugasan keterpaduan IPS dan PPKn ini, siswa diminta untuk membuat karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan nasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam karangan narasi tersebut antara lain;Pertama, cerita mencakup proses yang terjadi di sawah ketika petani berinteraksi dengan lingkungan alamnya IPS. Kedua, cerita mencakup proses yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Interaksi petani dengan lingkungan sosialnya IPS. Ketiga, cerita mencakup proses yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut IPS. Keempat, cerita mencakup informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-harinya ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. PPKnKarangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Paragraf ini bisa dibuat berdasarkan peristiwa atau kisah yang sebenarnya atau berdasarkan imajinasi dari sang penulis. Suatu paragraf bisa disebut sebagai paragraf narasi apabila memiliki ciri-ciri berikut Terdapat tokoh cerita, Terdapat unsur tindakan/perbuatan, Terdapat seting waktu dan tempat, dan Terdapat urutan waktu/kronologi sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Ceritakan interaksi yang terjadi antara petani dengan lingkungan yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap untuk dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut? Interaksi seperti apa yang terjadi dalam proses tersebut? Tambahkan informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-hari ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. Lengkapi ceritamu dengan ilustrasi gambar yang mencerminkan interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosialKisah Padi dari Sawah ke Meja MakanSepiring nasi yang terhidang di meja makan, sebelumnya melalui perjalanan yang panjang. Seperti yang kita ketahui bersama, nasi berasal dari padi. Padi ini ditanam oleh para petani di sawah. Inilah perjalanan padi menuju nasi yang bisa kita makan diawali pertama kali petani mengolah tanah untuk menanam padi. Petani mengolah sawah dengan dibajak. Selain menggunakan tenaga sapi untuk mengolah tanah, banyak juga petani yang menggunakan traktor. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan juga menyemai benih padi di sebuah petak sawah yang tanahnya telah diolah. Lahan penyemaian padi biasanya berupa petak-petak. Benih padi yang sudah siap tanam dikumpulkan menjadi beberapa ikatan. Kemudian tiap ikatnya akan diedarkan ke petak-petak padi siap ditanam. Biasanya para petani menanam padi dengan cara gotong-royong. Mereka bersama-sama orang sekitarnya menanam padi bersama-sama. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan padi mulai tumbuh petani menyiangi rumput yang ada di sawah supaya padinya tumbuh dengan baik. Mereka menggunakan alat khusus, namun ada juga yang menyiangi rumput secara manual, yaitu menggunaan tangan tanpa alat disiangi petani juga memberi pupuk pada tanaman padinya. Pupuk akan membantu pertumbuhan padi dengan baik. Selain dipupuk, padi juga perlu disemprot dengan pestisida untuk menghilangkan semua ikhtiar telah dilakukan, petani menunggu datangnya masa panen. Penungguan ini bukan masa berpangku tangan, tetapi mereka secara rutin masih menyiangi rumput, mengairi sawah, hingga menunggui sawahnya agar tidak didekati burung-burung padi siap dipanen petani memanen padi. Ada yang melakukan kegiatan panen menggunakan sebuah alat khusus yang terbuat dari kayu. Namun ada pula petani yang sudah menggunakan peralatan panen yang menggunakan yang sudah dirontokkan kemudian dimasukan ke dalam karung-karung untuk dibawa pulang ke rumah. Pada lahan yang sulit dijangkau kendaraan petani biasanya memikul padi tersebut hingga sampai ke tempat yang dapat dijangkau oleh padi sampai di rumah ada kegiatan lain yang harus dilakukan para petani, yaitu menjemur padi. Padi dihamparkan pada kain terpal yang sudah digelar. Padi diratakan agar mendapat panas yang merata. Setiap beberapa jam padi juga harus dibolak balik agar kering merata. Penjemuran padi dilakukan selama dua hari jika matahari bersinar sepanjang hari. Namun jika cuaca mendung penjemuran bisa saja lebih dari tiga yang sudah kering kembali dimasukan ke dalam karung-karung agar mudah dipindahkan. Padai-padi tersebut biasanya akan disimpan untuk persediaan sampai musim panen yang akan datang. Namun bagi petani yang memiliki hasil panen yang banyak biasanya akan menjualnya kepada tengkulak. Di dini terjadi iteraksi sosial antara petani dan para tengkulak akan membeli padi para petani kemudian akan menjualnya kembali ke pemiliki penggilingan padi. Setelah padi digiling menjadi beras, pemilik penggilingan akan menjual beras tersebut ke pedagang grosir berskala besar yang memiliki gudang penyimpanan. Tengkulak dan pemiliki penggilingan padi berperan sebagai pedagang grosir berskala besar ini akan kembali menjual beras tersebut kepada pedagang di pasar. Nah disinilah perjalanan padi semakin dekat dengan meja makan. Ketika ibu kita membeli beras di pasar dan kemudian memasaknya menjadi sepiring nasi yang tersedia di meja makan. Sangat panjang ternyata perjalanan padi dari sawah hingga ke meja peristiwa jual beli di pasar pihak yang terlibat adalah pedagang grosir, pedagang pasar, dan pembeli. Sedangkan interaksi yang terjadi adalah interaksi sosial antara penjual dan pembeli yang terjadi di perbedaan ketika petani menanam padi, memanen padi dan menjualnya ke pasar antara lain. Ketika petani menanam padi petani beriteraksi dengan lingkungan alam. Ketika petani menanam padi petani melakukan interaksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan pada saat petani menjual hasil panennya ke pasar maka terjadi interaksi sosial.
2509/2021 · kunci jawaban berikut merujuk pada tema 3 makanan sehat, subtema 4 karyaku prestasiku. 11/09/2021 · proyek 3 kisah padi dari sawah ke meja makan buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. – Libur telah tiba! Tapi biasanya, saat masuk nanti kamu akan diminta untuk membuat sebuah karangan lho. Maka dari itu yuk simak contoh tugas karangan liburan yang kita ketahui, seperti sudah menjadi tradisi sekolah terutama pelajaran Bahasa akan mendapat tugas untuk membuat karangan tentang kegiatan kita selama liburan sobat tinggal tulis aja semua kegiatan yang sobat lakuin pas liburan, jangan takut nggak menarik atau penting sobat memilih kata-kata dan menjelaskannya dengan tepat, pasti akan jadi menarik juga untuk kalau sobat bingung memulai dari mana, ini kami ada beberapa contoh karangan liburan sekolah yang bisa sobat jadikan Tugas Karangan Liburan Sekolah1. Liburan Sekolah di Rumah Membantu Ibu2. Liburan ke Rumah Nenek3. Berlibur ke Pantai4. Berkunjung ke Kebun Binatang5. Berkemah di Halaman Rumah Bersama Keluarga6. Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek7. Liburan Sekolah Bersama Sepupu8. Berkeliling Ubud di Hari Liburan Sekolah9. Wisata di Wahana Air Tanjung BenoaTanya Jawab Seputar Contoh Karangan Cerita1. Apa Itu Karangan Cerita?2. Bagaimana Cara Membuat Karangan Cerita Yang Baik?3. Bagaimana Cara Menyusun Alur Cerita Yang Baik?4. Bagaimana Cara Menggambarkan Karakter Dalam Karangan Cerita?5. Bagaimana Cara Menggunakan Bahasa Yang Indah Dalam Karangan Cerita?6. Mengapa Liburan Itu Penting?7. Cerita Pendek Termasuk ke Dalam Karangan Apa?KesimpulanContoh Tugas Karangan Liburan SekolahBerikut adalah beberapa contoh dari tugas karangan cerita bertema liburan sekolah1. Liburan Sekolah di Rumah Membantu IbuFluxFactory via CanvaLiburan Sekolah di Rumah Membantu Ibuliburan semester yang lalu,saya tidak pergi kemana-mana. saya hanya di rumah saja dan melakukan kegiatan saya seperti biasa kecuali sepergi ke rumah saya membantu ibu saya memasak kue untuk tahun baru. ketika saya membantu ibu,saya terlalu lama memanggan kue sehingga kuenya gosong. ibu memarahi saya dan menyuruh saya untuk mengulang membuat kue dari awal. saya malu,karena saat kami membuat kue,sepupu saya melihatnya dan menertawai saya. akhirnya dia pun membantu saya membuat kue. setelah membuat kue,saya membersihkan rumah,mencuci piring dan menyapu halaman. semua pekerjaanku dibantu oleh sepupu saya sehingga semuanya terasa demi hari berlalu tak terasa sepi di rumah karena sepupku yang riang ini. walaupun saya hanya di rumah membantu orang tua saya,saya tidak merasa bosan karena sepupu saya. itulah Liburan ke Rumah NenekJupiterimages via CanvaLiburan ke Rumah NenekLiburan kali ini sangat berkesan bagiku. Aku diajak ayah berlibur ke rumah nenek di sebuah desa di Kabupaten Solok, Sumatera sudah lama aku tidak berkunjung ke desa nenek. Maka kesempatan berlibur ke rumah nenek sangat menggembirakan delapan pagi aku berangkat bersama ayah. Ayah mengendarai motor dan aku membonceng di belakang. Setelah menempuh sekian puluh kilometer, akhirnya kami sampai di rumah harinya, aku diajak keponakan ayah untuk pergi ke sawah nenek. Kebetulan hari itu nenek lagi panen nenek tidak jauh dari rumah. Beberapa menit saja aku sudah sampai di lokasi sawah orang sedang memanen padi di sawah nenek. Ada yang menyabit padi. Ada pula yang merontokkan butir padi dengan alat perontok ketiga, aku diajak ayah ke rumah teman lamanya di pinggiran Danau teman ayah berada di pinggiran danau sehingga dengan leluasa dapat menyaksikan keindahan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera berikutnya aku lalui dengan menyenangkan. Ikut bergabung bermain bersama teman di desa mereka sangat ramah dan suka bergaul. Aku merasa seakan-akan sudah lama bergaul dengan terakhir, aku merasa enggan meninggalkan desa nenek. Desa yang subur, penduduknya yang ramah dan suka aku ingin terus berada di desa nenek tetapi itu tidak mungkin. Sore hari aku pulang kembali ke rumah bersama penuh aku berada di rumah nenek menjalani masa libur. Pengalaman yang sangat ada kesempatan liburan sekolah pada masa berikutnya, aku meminta pada ayah agar kembali berlibur di rumah Berlibur ke PantaiMbolina via CanvaBerlibur ke PantaiPada hari Kamis setelah Idul Fitri, tepatnya pukul pagi, aku dan keluargaku berlibur ke Pantai kami berangkat ke pantai Carita, aku mempersiapkan makanan dan minuman untuk kami nikmati di keluargaku mempersiapkan kendaraan yang akan kami pakai. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju pantai di perjalanan, aku sangat kagum dengan keindahan alamnya. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, sawahnya yang berjejer dengan rapih, dan suasana pegunungan yang sangat begitu besar Karunia yang telah Allah berikan untuk kita semua. Sesampainya di pantai, kami langsung mencari tempat yang hari itu cuacanya cukup panas jadi kami harus mencari tempat yang nyaman untuk mendapatkan tempat yang cocok, aku dan sepupuku langsung bergegas menuju langsung berenang sambil menikmati deburan ombak yang menghampiri tubuh aku sedang menikmati suasana pantai, tiba-tiba aku mendengar suara seseorang meminta tolong. “ Tolong……tolong…….!” Ternyata suara itu adalah suara terkejutnya aku melihat ia terbawa ombak. Aku dan orang-orang disekitar langsung menolongnya. Aku melihat wajah sepupuku begitu pucat, ia takut sekali kejadian itu, orang tuaku meminta kami untuk berhenti berenang dan segera membersihkan badan kami yang penuh dengan tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Tentu saja kami mengikuti permintaan kami pulang, tak lupa kami menikmati makanan dan minuman yang telah kami persiapkan dari semuanya merasa puas bermain, kami memutuskan untuk segera kali ini memberikan kenangan tersendiri bagiku. Semoga aku tidak akan mengalami musibah yang menimpa Berkunjung ke Kebun BinatangKali9 via CanvaBerkunjung ke Kebun BinatangPada waktu liburan sekolah saya beserta keluarga saya berencana untuk berlibur bersama pergi berlibur ke Kebun Binatang Surabaya yang terletak di kota Surabaya,Jawa yang kunanti pun datang, kami pun menyediakan barang barang yang diperlukan, di sana jarak yang kami tempuh dari Bangkalan kurang lebih 40 KM jalan yang kami tempuh sangat jauh dan melalui jembatan terpanjang se Asia Tenggara yaitu jembatan melewati beberapa puluh kilometer jauhnya perjalana kami pun telah sampai diKebun Binatang Surabaya disana hewan-hewan di masukkan kedalam hanya boleh melihat hewan-hewan yang berkeliaran itu dari luar kandang, itu pun kita tidak boleh sekali-kali terlalu dekat dengan pagar kandang dan harus tetap berjalan bersama rombongan dan tidak boleh sekali memisahkan diri kalau tidak mau Safari 2 ini ditujukan untuk melindungi hewan-hewan liar atau hewan-hewan yang hampir punah karena ulah manusia yang tidak bertanggung sebagai generasi muda seharusnya melindungi hewan-hewan tersebut bukannya merusak dan mengusik habitatnya agar anak cucu kita dapat melihatnya di kemudian hewan ditempatkan dilahan yang berbeda-beda dan dibatasi oleh dinding, dan pagar besi yang sangat pengunjung merasa aman dan setiap kandang terdapat penjaga sendiri sendiri untuk menghindari hal-hal yang tidak di sana sangatlah panas tempatnya pun sangat luas sekali hingga terasa lama dan panjang saya mengelilingi Kebun Binatang Surabaya akhirnya kami menemukan tempat yang tepat untuk sejenak mengistirahatkan badan haripun menjelang petang kami bergegas untuk kembali pulang perjalanan kerumah saya melihat matahari tenggelam yang begitu indah dari atas jembatan hari yang menyenangkan selain berlibur ke Kebun Binatang Berkemah di Halaman Rumah Bersama KeluargaSkynesher via CanvaBerkemah di Halaman Rumah Bersama KeluargaKarena terlalu malas untuk keluar rumah, selama liburan sekolah kemarin saya memutuskan untuk tidak melakukan karena saya tidak mau bergerak atau melakukan suatu kegiatan, melainkan karena di luar panas dan jalanan banyaknya orang yang berkunjung ke tempat wisata pada saat liburan sekolah, banyak terjadi di rumah saya sama serunya dengan teman-teman saya, meskipun saya tidak mengunjungi tempat wisata yang memiliki banyak kegiatan menyenangkan di rumah yang mungkin saya lakukan bersama orang tua dan adik-adik pekarangan kami banyak pohon-pohon besar yang rindang, yang sangat besar. Halaman rumah digunakan untuk saya mendirikan tenda merah, dan saya membangun tenda biru. Tenda merah milik ibu dan adik perempuan saya, sedangkan tenda biru ditempati oleh ayah, saya, dan adik laki-laki juga menyiapkan banyak perlengkapan berkemah selain tenda pada hari itu. Pada malam harinya, kami membuat api unggun dan memasak makan malam di sampingnya. Ayah saya bermain gitar sementara dua adik saya semua menggunakan kantong tidur untuk tidur di tenda pada malam hari. Selain itu, malam pada saat itu agak sekitar jam 5 pagi, kami terbangun. Ibu membuatkan teh panas untuk kami semua sambil menunggu matahari orang tua kami keluar dari pekerjaan, kami menghadiri beberapa kamp. Saya bersenang-senang berkemah bersama keluarga karena itu adalah pengalaman yang sangat berharap liburan sekolah yang akan datang akan lebih Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan NenekNd3000 via CanvaLiburan Sekolah ke Rumah Kakek dan NenekProgram liburan sekolah tahun ini sangat menyenangkan. Saya menghabiskan dua minggu di rumah kakek nenek saya di Kota benar-benar merindukan kakek-nenek saya karena saya sudah lama tidak bertemu mereka. Agar tidak kehabisan, saya membeli tiket kereta jauh-jauh Jakarta ke Semarang, perjalanan kereta memakan waktu sekitar enam jam. Ada beberapa lokasi menarik di sepanjang rute, yang membuat perjalanan menjadi sangat saya pertama kali datang, mereka menyajikan berbagai makanan favorit saya, antara lain lumpia, tahu petis, bakso tahu, dan lauk panas di luar, ada juga campuran es yang sangat enak dan menyejukkan untuk dinikmati. Nenek telah menyiapkan ruang unik untukku yang diperaboti dengan selera mengatur barang-barang saya di rak-rak di kamar dan di lemari. Tubuh saya terasa sangat nyaman di tempat tidur begitu saya berbaring di bangun jam empat dan bergegas ke kamar mandi. Setelah makan malam, kakek nenek mengajak saya berjalan-jalan ke pasar makanan malam terdekat. Ada makanan enak yang dijual di menyiapkan sarapan yang enak untukku di pagi hari. Nenek selalu mendapatkan preferensi sangat mengagumi kakek-nenek saya. Saya akan kembali untuk melihat mereka selama liburan saya Liburan Sekolah Bersama SepupuZinkevych via CanvaLiburan Sekolah Bersama SepupuSaya mempunyai sepupu bernama Anne, dia merupakan anak bibi saya dari pernikahan sebelumnya dengan orang kota Inggris Manchester, Anne tinggal. Selain itu, dia sedang berada di Indonesia untuk liburan musim panasnya saat musim panasnya jatuh bersamaan dengan liburan sekolahku. Anne tinggal di rumah neneknya di Yogyakarta selama dia berada di Indonesia. Saya senang akhirnya bertemu jika dia tidak berbicara bahasa Indonesia dengan baik, dia dapat memahami apa yang saya yang sama berlaku untuk saya, yang tidak pandai bahasa Inggris. Akibatnya, kami berbagi pengetahuan satu sama mampir ke Kebun Binatang Gembira Loka, Candi Prambanan, dan Malioboro saat berada di Yogyakarta. Di banyak tempat wisata, kami mengambil banyak cuaca saat itu sangat cerah, jadi kami bisa puas hanya dengan membeli banyak kenang-kenangan untuk dikirim ke teman-temannya yang tinggal di Manchester. Sementara saya terlalu malas untuk membawa tas besar, oleh karena itu saya tidak membeli sudah bersama selama sekitar dua minggu, dan itu sangat Anne menikmati liburan musim panas yang panjang, dia tidak dapat menghabiskan banyak waktu di Indonesia karena harus bepergian ke tempat berada di sekolah bersama Anne, dan aku tidak sabar menunggu sampai liburan berikutnya. Anne berjanji akan kembali ke Indonesia saat liburan Berkeliling Ubud di Hari Liburan SekolahStewart Watson via CanvaBerkeliling Ubud di Hari Liburan SekolahSaya bepergian ke Ubud selama musim panas. Wilayah ini berada di Pulau Bali Kabupaten pengunjung mancanegara yang juga mengenal Ubud selain wisatawan Suci Wenara Wana yang sering dikenal dengan Monkey Forest adalah perhentian pertama saya di wisata populer ini adalah hutan suci dengan banyak monyet. Monyet-monyet itu dihormati dan dilindungi oleh penduduk setempat. Saya harus bermain dengan monyet di menggunakan pisang yang saya beli di sana untuk memberi makan monyet. Berfoto bersama monyet, jangan berjalan-jalan di sekitar hutan monyet. Karena banyaknya pepohonan yang rindang, suasananya luar biasa melewati Monkey Forest sebelum melanjutkan ke Pura Taman ini sangat menarik, dan di depannya terdapat sebuah kolam yang menjadi rumah bagi banyak bunga teratai. Saya melanjutkan dengan pergi ke terasering Tegalalang. Ada hamparan luas pemandangan sawah terasering yang kembali ke hotel untuk beristirahat karena hari sudah sore. Keesokan harinya, saya melakukan perjalanan lagi ke Pura Tirta Hindu sembahyang di lokasi yang terkenal dengan mata airnya memiliki banyak kenangan indah liburan saya ke Ubud, meskipun masih banyak situs yang belum saya kunjungi. Saya berharap dapat mengunjungi tempat-tempat wisata tambahan selama liburan sekolah Wisata di Wahana Air Tanjung BenoaAgung Kirana via CanvaWisata di Wahana Air Tanjung BenoaSaya membuat liburan perjalanan untuk liburan sekolah saya, termasuk penginapan di Bali, beberapa hari ingin melakukan perjalanan melalui Tanjung Benoa. Semua jenis olahraga air dan wisata bahari sangat populer di Benoa memiliki berbagai macam tempat wisata, antara lain pantai, pulau penyu, hutan bakau, dan lainnya. Saya mencoba mengoperasikan jet ski begitu sampai di Tanjung sama seperti mengendarai sepeda motor, tapi di atas air. Selain itu, saya bereksperimen dengan parasailing dan banana boat. Meski sangat bersemangat, rasanya terus mencoba hal-hal ini meskipun panas. Saya kemudian pergi ke pulau tempat penyu berkembang biak. Ada banyak penyu hijau yang merupakan hewan langka juga ada di sana. Ada beberapa ukuran kura-kura ini. Saya diizinkan memotret kura-kura sambil ini sangat ideal untuk liburan keluarga atau untuk digunakan bersama anak-anak. Saya naik perahu berlantai kaca di orang dewasa dapat ditampung di atas kapal. Bisa naik glass bottom boat dimana saya bisa melihat dasar laut membuat saya sangat menggunakan perahu motor untuk melakukan perjalanan ke hutan bakau setelah senang dengan berkeliling hutan bakau dengan pemandu wisata di sisi saya. Dia memberi saya beberapa penjelasan. Untuk perjalanan saya ke Tanjung Benoa, saya cukup yang saya impikan akhirnya terwujud. Saya sangat menghargai bahwa orang tua dan saudara perempuan saya ingin membayar liburan Jawab Seputar Contoh Karangan CeritaBerikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan1. Apa Itu Karangan Cerita?Karangan cerita adalah sebuah bentuk karangan yang menceritakan sebuah peristiwa atau kisah baik yang fiktif maupun Bagaimana Cara Membuat Karangan Cerita Yang Baik?Cara membuat karangan cerita yang baik adalah dengan menentukan tema dan tujuan dari cerita tersebut, mengembangkan plot yang menarik, menciptakan karakter yang kuat, menggunakan bahasa yang indah dan mengacu pada aturan tata bahasa yang Bagaimana Cara Menyusun Alur Cerita Yang Baik?Cara menyusun alur cerita yang baik adalah dengan menentukan permasalahan atau konflik dalam cerita, mengembangkan plot yang menarik dan membuat pembaca merasa penasaran, serta menyelesaikan konflik tersebut dengan baik dan Bagaimana Cara Menggambarkan Karakter Dalam Karangan Cerita?Cara menggambarkan karakter dalam karangan cerita adalah dengan menggunakan deskripsi fisik dan sifat karakter, serta menunjukkan bagaimana tindakan dan percakapan karakter tersebut mencerminkan Bagaimana Cara Menggunakan Bahasa Yang Indah Dalam Karangan Cerita?Cara menggunakan bahasa yang indah dalam karangan cerita adalah dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan bermakna, mengacu pada aturan tata bahasa yang benar, dan menciptakan suasana dan nuansa yang sesuai dengan cerita yang Mengapa Liburan Itu Penting?Berlibur akan memberikan kamu waktu untuk beristirahat dengan melakukan banyak hal yang kamu sukai dan tentunya menyenangkan yang bahkan tak sempat dilakukan pada hari kerja atau Cerita Pendek Termasuk ke Dalam Karangan Apa?Cerpen atau cerita pendek masuk ke dalam jenis karangan prosa yang bersifat itu tadi beberapa contoh karangan pengalaman liburan sekolah singkat tapi menarik yang bisa sobat jadikan bahan referensi untuk membuat karangan liburan sekolah versi sobat sendiri.
Semakinbesar dan mekar karangan bunga yang diberikan semakin baik. "Bagi sebagian besar penerima, besar bunga berarti cinta yang besar," katanya Gaffney. "Terutama pada Hari Valentine, pria harus memilih bunga yang besar dan berwarna menyolok. Karangan bunga seperti ini bisa mewakili isi hati si pemberi." 2. Jangan terpaku pada satu warna
Ilustrasi buku, cerpen, novel sumber pixabay Jakarta Dalam menyusun sebuah paragraf, terdapat beberapa unsur yang perlu untuk diketahui. Hal ini karena contoh paragraf berdasarkan jenisnya, memiliki tujuan dan letak ide pokok yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, paragraf merupakan salah satu bagian bab yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf juga disebut juga alinea yang merupakan kumpulan kalimat yang mengandung ide pokok dan penjelasnya. 8 Jenis Paragraf Beserta Penjelasan Lengkapnya, Ketahui Ciri-Cirinya Macam-Macam Paragraf dalam Bahasa Indonesia, Ketahui Tujuannya 10 Jenis-Jenis Paragraf, Lengkap dengan Pengertian dan Karakteristiknya Paragraf termasuk menjadi bagian suatu karangan, sehingga dengan contoh paragraf akan membantu Anda untuk menentukan jenis paragraf mana yang harus ditulis. Dalam satu paragraf, terdapat kalimat yang berisi gagasan utama dan gagasan pendukung. Kalimat pendukung berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Seperti halnya tujuan dari penulisan, paragraf narasi juga dimaksudkan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. Salah satu ciri yang menonjol dari paragraf narasi, adalah adanya suatu peristiwa yang disusun dalam rentetan waktu tertentu. Paragraf sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada sejumlah kumpulan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Berikut ini contoh paragraf narasi yang rangkum dari berbagai sumber, Jumat 9/12/2022.Mengenal Paragraf NarasiIlustrasi membaca buku. GrabowskaSebelum mengetahui tentang contoh paragraf narasi, maka Anda perlu memahami definisi dari paragraf narasi. Paragraf merupakan kumpulan kalimat, yang saling berhubungan untuk mengembangkan sebuah gagasan. Menurut salah satu ahli yaitu Akhaidah, dkk, paragraf adalah inti penuangan ide, atau gagasan dalam sebuah karangan. Di dalam paragraf terkandung satu unit ide pokok atau gagasan yang didukung oleh seluruh kalimat dalam karangan di suatu paragraf. Gorys Keraf juga turut mendefinisikan pengertian paragraf, yaitu suatu kesatuan gagasan atau ide yang memiliki tingkat kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Setelah mengetahui pengertiaan dari paragraf, maka yang dimaksud dengan paragraf narasi adalah jenis-jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Paragraf narasi memiliki karakteristik, yang memuat tentang kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif, dan narasi sugestif yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi membaca sinopsis, buku. Photo by Nathan Aguirre on Unsplash1. Contoh paragraf narasi a Prof. DR HC. Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, ialah salah seorang tokoh panutan dan sampai sekarang menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Presiden ketiga Republik Indonesia ini, dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardojo. Habibie kemudian menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962, yang dalam pernikahannya dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibie memiliki masa kecil yang dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Memiliki sifat tegas dan berpegang pada prinsip, telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. 2. Contoh paragraf narasi b Cut Nyak Dhien adalah salah satu pahlawan wanita, yang berasal dari Kepulauan Aceh. Pada 1880, Cut Nyak Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda, dan pada 30 September 1893 tepatnya di Kota Kutaraja, rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Suaminya Teuku Umar, secara diam-diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Pada 11 Februari 1899, Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh, dan meninggal pada 6 November 1908. 3. Contoh paragraf narasi c Pada 4 Juli 1927, Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia PNI, dengan tujuan agar Indonesia merdeka. Namun, pada 29 Dember 1929, Belanda menangkap dan memasukkan beliau ke penjara Sukamiskin di Bandung sampai 31 Desember 1931. Setelah Soekarno dibebaskan, ia bergabung dengan Partindo, namun Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores, pada 1933, dan setelah itu Ia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang panjang, bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus Paragraf NarasiIlustrasi toko buku. dok. mohamed_hassan/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani4. Contoh paragraf narasi d Pada tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 25 Maret. Aku dan seluruh keluargaku memilih untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai, maka subuh menjelang aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Dengan hati suka ria, aku sambut pantai dengan senyumku karena pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. 5 Contoh paragraf narasi e Aku adalah salah satu murid dari sekolah faforit di kotaku. Setiap hari, jadwalku di sekolah sangat padat. Setelah bel masuk di sekolahku, memang baru masuk pukul tapi kubiasakan setiap hari untuk bangun pagi pukul agar tidak tergesa-gesa. Setelah bangun biasanya aku akan langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Tak lupa aku menata buku sesuai mata pelajaran hari ini. Kusempatkan juga mengecek beberapa buku kalau-kalau ada pr yang belum kukerjakan. Setelah makan pagi dan mandi, yaitu sekitar pukul aku langsung menuju ke sekolah. 6. Contoh paragraf narasi f Tiga hari lamanya aku mengalami koma tanpa pernah bangun, akibat kecelakan yang terjadi. Dan ketika aku terbangun dari mimpiku, perlahan kubukakan mataku, seluruh keluargaku ada disampingku. Ayah, ibu, kedua kakakku, paman dan bibi serta teman-temanmu telah ada disampingku. Suara ayat-ayat suci Al-Quran terdengar dan aku senang mereka tidak marah padaku karena aku pergi tanpa pamitan. Ayah menyadari aku terbangun dengan cepat memanggilku. 7. Contoh paragraf narasi g Leonita Cantika ialah anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa ia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya adalah seorang pedagang. Ketika Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Tak lama ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak Nita masih sangat kecil. Maka tak heran, Nita kecil lebih banyak menghabiskan masa kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan teman-teman seusianya. Hubungan Nita dan ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas hubungan ayah dan anak tetapi sudah seperti dua orang yang bersahabat. Contoh Paragraf NarasiIlustrasi Membaca Buku Credit Contoh paragraf narasi h Aku mulai tertegun, karena perlahan-lahan terdengar sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Namun selintas jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat dan hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Aku menegakkan kepala, mataku mulai liar, badanku dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, aku kemudian melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dada. 9. Contoh paragraf narasi i Tepat pukul aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Aku kemudian berjalan menyusuri halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. 10. Contoh paragraf narasi j Pagi itu, hujan turun dengan sangat lebatnya. Taufik yang sejak tadi duduk kebingungan, mulai cemas kalau dirinya tidak bisa berangkat sekolah pagi itu. Ia bisa saja memutuskan untuk tidak berangkat sekolah. Namun, ia tak ingin ketinggalan pelajaran sekolah. Lagipula ada ulangan matematika. Namun apa daya, jarak sekolah yang jauh dan hujan yang begitu lebat membuatnya absen pada hari itu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang Estefina SubitmeleAuthor
Dalamtradisi sastra lisan Jawa yang ditularkan dari mulut ke mulut, hampir semua karya sastra lisan akhirnya tidak diketahui siapa pengarangnya (anonim). Misalnya, dalam puisi Jawa tradisional tembang terdapat bentuk-bentuk yang menekankan narasi (puisi naratif), yang merupakan kisah sejarah atau rentetan peristiwa sejarah, yakni misalnya
Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat atau legenda yang bersifat fiktif dan nyata pada zaman dahulu, cerita ini diwariskan secara turun-temurun secara lisan dari sebuah kejadian yang terjadi pada masyarakat pada zaman tersebut. Kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai dongeng, akan tetapi terlepas dari itu fiktif atau nyata, cerita-cerita legenda ini juga mengandung ajaran moral yang dapat diambil, selain itu juga bisa sebagai penghibur. Apa itu Cerita Legenda Cerita legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah dan mengisahkan kehidupan seorang tokoh, peristiwa, kejadian atau suatu tempat. Legenda merupakan sebuah cerita prosa rakyat yang diasumsikan benar-benar terjadi secara sejarahnya, walaupun seringkali mengalami distorsi sehingga tidak sama dengan cerita aslinya. Menurut Jan Harold Brunvand terbagi menjadi 3 kelompok cerita legenda sebagai berikut Cerita legenda keagamaan yang menceritakan tentang tokoh-tokoh agama, tentang hal luar biasa yang terjadi yang diceritakan dalam kitab suci tertentu. Cerita legenda alam gaib menceritakan dunia supranatural yang berkaitan dengan kepercayaan atau pengalaman seseorang tentang dunia gaib Cerita legenda perorangan yang menceritakan tokoh tertentu di suatu daerah, umumnya kisahnya menceritakan keterkaitan dengan tempat tinggal atau asal suatu nama tempat di suatu daerah Legenda Batu Babi dan Anjing Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Noorhadi Terlihat sebuah jukung membelah air. Seorang laki-laki dengan tenang mengayuh dayung. Laki-laki itu berumur kira-kira 30 tahun. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Matanya teduh, meskipun tampak kelelahan samar di wajahnya. Seekor anjing tegak berdiri di ujung depan perahu mengamati sekeliling dengan ekor mengibas ke kiri kanan, layaknya seorang panglima yang mengawasi anak buahnya. Anjing itu bangga karena menjadi pengawal bagi tuannya. Senja keemasan segera menghilang dari langit saat perahu kecil itu menepi ke daratan. Dengan lompatan kecil, anjing tadi mendarat dengan mulus di atas tanah. Sementara, laki-laki itu naik ke daratan lalu menarik perahu ke daratan dan mengikatkan tali yang terkait di perahu ke sebuah tonggak kayu yang sengaja ditancapkan di pinggir danau itu. Danau Sembuluh namanya, sebuah danau yang cukup luas dan dalam. Berbagai macam ikan hidup di dalamnya sebagai sumber penghidupan penduduk di sekitarnya. Secukupnya untuk keperluan sehari-hari, selebihnya dijual dalam keadaan segar dan dijemur untuk dijadikan ikan kering berlumuran garam. Sebuah rumah berdiri tak jauh dari tepi danau yang dihuni oleh seorang laki-laki dan anjingnya. Tampak rumah itu sudah sangat lama didirikan. Terlihat beberapa lubang di dinding yang terbuat dari papan kayu dan warna kayunya pun sudah berubah. Lapuk. Rumah panggung berdinding papan dan beratap daun rumbia. Rumah yang tidak terawat. Bertebaran daun kering di halaman depan, samping maupun belakang. Sumber “Legenda Batu Babi dan Anjing”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Burung Ajaib Cerita rakyat dari Kutai, Kalimantan TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa Suatu pagi, cuaca di Kerajaan Rimba Belantara terlihat cerah. Penghuninya adalah binatang dari berbagai jenis yang berperilaku seperti manusia. Setiap jenis binatang memiliki raja masing-masing. Pemegang kedudukan tertinggi adalah Pemimpin Agung yang dijabat oleh Raja Pelanduk. Sesuai dengan namanya, kerajaan itu terletak di kawasan hutan belantara yang dikelilingi lautan luas. Pohon-pohon besar berdiri kokoh di pinggir-pinggir negeri yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Kerajaan Rimba Belantara. Makin ke dalam makin pekat dan gelap oleh rimbunan dedaunan. Negeri itu berbukit-bukit dan jarang didatangi manusia. Di belakang bukit sebelah barat rombongan rusa yang dipimpin rajanya tengah merumput. Di atas pohon-pohon besar sekawanan monyet bergelantungan tengah makan buah-buahan. Begitu pula burung-burung ikut merubung pohon senduru yang tengah berbuah. Sementara di bawah pohon, pasukan singa tengah bermalasmalasan. Setelah memegang tampuk kekuasaan, Raja Pelanduk berhasil menyelesaikan konflik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang sangat luas itu, misalnya konflik antara bangsa Semut dan Gajah, konflik Serigala dengan Kambing, serta konflik Kera dengan Singa. Semua persoalan dalam kerajaan itu, satu per satu, bisa diselesaikannya dengan baik. Dengan kecerdikannya sebagai Pemimpin Agung, Raja Pelanduk bisa memecahkan setiap persoalan yang muncul di kerajaannya. Dengan kebijaksanaannya, semua persoalan ditangani dengan baik. Walaupun dia bersikap baik, dia tidak segan-segan bersikap tegas jika keadaan mengharuskan seperti itu. Dia pun bisa bersikap menghibur jika suasananya cocok untuk itu. Gambaran pelanduk yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu, Raja Pelanduk atau Pemimpin Agung terkenal di seluruh negeri dan mendapat kepercayaan penuh dari rakyatnya, bangsa binatang. Akhir-akhir ini Pemimpin Agung banyak termenung di singgasana kebesarannya, sebuah batu marmer mengkilap yang dikhususkan untuknya. Waktu begitu cepat berlalu. Kejayaan masa lalu Kerajaan Rimba Belantara segera berganti. Mmm … mengapa semuanya begitu cepat? Dulu sepanjang mata memandang hanya kehijauan dan kesuburan. Kini semua itu terkikis secara perlahan. Pohon-pohon di bukit mulai meranggas. Sumber “Burung Ajaib”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Kisah Terjadinya Danau Makete dan Danau Galelo Kisah ini merupakan lanjutan dari cerita tentang asal-usul nama Danau Lina serta timbulnya pulau-pulau di depan Tobelo. Kita kembali lagi kepada Sultan Gajadean yang bernama Kobubu dan saudara perempuannya Mama Ua. Kobubu kini telah dewasa, tapi belum beristri. Pada suatu hari ia mendapat wangsit/ilham bahwa ada seorang putri dari kayangan yang berdiam di Galela. Dia berangkat ke sana, dan setelah bertanya ke sana ke mari, bertemulah dia dengan putri tersebut di suatu kampung yang bernama Gobula di Galela. Menurut cerita, putri ini adalah anak Sultan Tidore yang hamil di luar nikah sehingga sultan bermaksud membunuhnya. Karena itu dia melarikan diri dan sampailah di Seli di mana dia melahirkan bayinya. Bayi tersebut ditinggalkan di Seli, kemudian meneruskan perjalanannya sampai ke Galela. Beberapa kali Kobubu pergi ke Galela dan bertemu dengan putri tersebut, sehingga akhirnya dia jatuh cinta dan berhasil menga wini- nya. Sesudah nikah, untuk sementara waktu dia tinggal di Galela, sampai akhirnya setelah cukup lama di Galela dia bermaksud untuk kembali ke Tobelo dengan memboyong istrinya. Namun orang Galela tidak semudah itu melepaskannya pergi sebelum dia memberi ganti rugi, mengingat bahwa putri tersebut telah lama mereka pelihara. Kobubu kemudian bertanya apa yang harus diberikan sebagai ganti rugi. Mereka lalu minta diberikan sebuah telaga danau kalau dapat, sebab selama ini mereka sangat kekurangan air. Kobubu menyetujui usul itu, lalu kembalilah ia ke telaga Lina, mengambil air danau itu dengan sebuah batok tempurung kelapa. Sesampai di Galela, air dalam batok tersebut ditumpahkan ke tanah dan berubahlah menjadi sebuah telaga danau, namun karena dirasakannya terlalu kecil, mereka minta dibuat yang lebih besar. Danau tadi dinamakan Danau Makete, karena Kecil. Kembali pula Kobubu ke Danau Lina, dan menampung air dalam sehelai daun teratai serta ditumpahkannya ke tanah. Maka berubahlah air itu menjadi Danau Galela. Setelah selesai melaksanakan tuntutan ganti rugi tersebut, pulanglah Kobubu ke Tobelo bersama istrinya. Bagairnana dengan Marna Ua? Setelah saudara laki-lakinya menikah, dia menghilang dan menurut cerita dia muncul di Loloda bagian barat Halmahera Utara. Sumber “Cerita Rakyat Maluku”. Diakses pada 10 Maret 2023Raja Subrata Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Ririen Ekoyanantiasih Di negeri Banjarharja bertahtalah seorang raja yang bernama Raja Subrata. Permaisurinya bernama Dewi Susilawati. Raja Subrata mempunyai dua orang putra mahkota yang bernama Pangeran Aditya dan Pangeran Yuda. Pemerintahan Raja Subrata dibantu oleh seorang patih yang bernama Patih Jaya. Berkat kejujuran dan ketekunannya, ia menjadi tangan kanan raja. Hal itu membuat iri hati Ki Tua. Ki Tua adalah seorang juru tenung kerajaan. Ia dipercaya menjadi ketua juru tenung di kerajaan karena ramalannya selalu tepat. Kepandaian Ki Tua sangat terkenal, tetapi tidak didukung oleh sikap yang baik. Ia selalu iri kepada orang lain, terlebih-lebih kepada Patih Jaya. Suatu hari raja mengeluarkan pengumuman. Rakyat Banjarharja berkumpul di lapangan, hendak mendengarkan keputusan raja yang akan disampaikan oleh Patih Jaya. “Demikian tadi putusan Raja, wahai rakyatku semuanya. Jadi, mulai hari ini janganlah kalian menyembah berhala lagi, tetapi menyembah dan memohon pertolonganlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata Patih dengan suara keras dan tegas. Raja Subrata ingin rakyatnya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini beserta seluruh penghuninya. Keputusan raja tersebut membuat sebagian orang merasa tidak aman, terutama para juru tenung. Sumber “Raja Subrata”. Diakses pada 10 Maret 2023Lipi Poleng Tanah Lot Cerita Rakyat dari BaliOleh I Nyoman Argawa Terus berjalan menyusuri tepi pantai selatan menuju ke arah tenggara, akhirnya tibalah beliau di sebuah tempat, yaitu Alas Kendung. Areal hutan yang tak terlampau luas ini disesaki tumbuhan pohon kendung, yang tinggi dan besar pula. Dang Hyang Nirartha melakukan yoga semadi di tempat ini seraya memohon petunjuk untuk menemukan sinar yang pernah dilihatnya. Ketika itulah datang Bendesa Beraban menemui Dang Hyang Nirarta menyampaikan bahwa tanaman padi di wilayahnya dilanda wabah penyakit. Dang Hyang Nirarta menjelaskan bahwa wabah itu disebabkan oleh makhluk bernama Bhuta Bebahung. Beliau lalu menghadiahkan sebilah keris bernama Ki Baru Gajah kepada Bendesa Beraban untuk melenyapkan Si Bhuta Bebahung. Beliau juga berpesan kepada Bendesa Beraban agar membangun pura di tempat tersebut. Pura yang telah dibangun itu diberi nama Pura Luhur Pakendungan. Saat pelaksanaan upacara, keris Ki Barus Gajah agar diberi sesaji dan memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar sirna semua hama yang menyerang tanaman padi mereka. Berdasarkan petunjuk yang diperoleh saat menggelar yoga semadi di Alas Kendung, akhirnya sampailah beliau pada sinar dimaksud. Ternyata sinar itu adalah sebuah sumber mata air tawar yang berada di tengah deburan air laut yang asin. Letaknya hanya beberapa langkah lagi dari Alas Kendung. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang panorama keindahannya tiada tara. Tempat ini disebut Gili Beo. Gili artinya batu karang’, beo artinya burung’. Jadi, tempat itu adalah sebuah batu karang besar berbentuk menyerupai burung beo. Di sinilah beliau melakukan meditasi dan pemujaan kepada Dewa Baruna, perwujudan Tuhan sebagai penguasa laut. Sumber “Lipi Poleng Tanah Lot”. Diakses pada 10 Maret 2023Asal-Usul Danau Maninjau Cerita Rakyat dari Sumatera BaratOleh Agus Sri Danardana Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patui Petitih itu membentangkan struktur pemerintahan menurut adat. Kemenakan dan mamak sama-sama berada dalam hukum adat di nagari. Namun, yang memegang kekuasaan tertinggi tetaplah kebenaran, dilaksanakan menurut alur dan kepatutan. Keputusan sudah dibuat. Bujang Sembilan dan seluruh masyarakat merasa paling benar. Meskipun Datuk Limbatang, baik sebagai mamak maupun datuk kaum itu, telah berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut, masyarakat tetap menganggap Giran dan Siti Rasani bersalah. Matahari telah terbenam. Suasana di kaki gunung itu mencekam. Para penduduk menyalakan obor. Mereka berduyun-duyun menyusuri lereng gunung. Sesampai di mulut kawah, suasana mendadak sepi dan hening. Hanya suara burung gagak yang sesekali terdengar serta suara gemuruh dari dalam kawah. Dengan suara berat Kukuban pun berkata, “Kudun, ambil kain hitam itu, tutup mata mereka!” Dengan sigap Kudun mengambil kain hitam dari tangan Balok. Ia menutup mata adiknya dan Giran dengan kain itu. Suasana kembali hening. Terlihat Bujang Sembilan berbisik-bisik merundingkan sesuatu. Sementara itu, Datuk Limbatang hanya berdiri lunglai di antara kerumunan kaumnya. Ia tak berdaya. Sumber “Asal-Usul Danau Maninjau”. Diakses pada 10 Maret 2023Jaka Prabangkara Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Fairul Zabadi Jaka Prabangkara adalah putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V yang terlahir dari seorang perempuan keturunan rakyat biasa. Sang raja bertemu dengan ibunda Prabangkara saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa untuk mengetahui kondisi rakyat di luar istana. Ketika menyamar, sang Raja mengenakan pakaian rakyat seperti pada umumnya. Biasanya, ia ditemani oleh dua orang pembantu setianya yaitu si Semut dan si Gatel. Setelah lama berkeliling melihat kondisi rakyat, sang Raja merasa lelah dan ingin beristirahat. Kebetulan di dekat sang Raja duduk ada satu rumah milik seorang mantri jagal. Sang Mantri Jagal mempersilahkan kepada sang Raja dan pembantu setianya untuk beristirahat di rumahnya. Tawaran itu diterima dengan senang hati oleh sang Raja. Sang Mantri Jagal memiliki anak perempuan, seorang janda kembang yang cantik. Sang Raja tertarik dengan anak sang mantri tersebut. Terjadilah hubungan percintaan antara raja Majapahit yang sedang menyamar dan putri sang Mantri Jagal. Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi lelaki yang sehat dan rupawan, hasil hubungan percintaan mereka. Bayi tersebut diberi nama Raden Jaka Prabangkara. Sayangnya, sang Raja tidak mau mengakui secara terangterangan bahwa Jaka Prabangkara adalah putranya. Sumber “Jaka Prabangkara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Raja Indra Pitara Cerita Rakyat dari Sulawesi TenggaraOleh Rahmawati Dahulu kala, di Kerajaan Burinaga, bertahta seorang raja yang memerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya dapat bekerja dengan aman dan tenang sehingga kehidupan mereka sejahtera. Sayangnya, kehidupan keluarga sang raja terasa belum lengkap karena belum hadirnya seorang putra yang diharapkan dapat menjadi penerus kerajaan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh raja dan permaisuri. Tak terbilang banyaknya orang pintar dari berbagai penjuru kerajaan yang dipanggil ke istana untuk mencari penyebab yang membuat raja belum dikaruniai keturunan. “Andaikata Yang Kuasa berkenan memberiku seorang anak, aku akan ikhlas sekalipun tidak melihat jasadnya.” Suara itu terdengar perlahan, tetapi di dalamnya tersirat sejuta kegalauan. Terlihat kemasygulan dalam raut wajah sang raja. “Kanda!” Permaisuri yang sedang duduk menenun terkejut, seketika ia menghentikan tenunannya. “Kenapa, Adinda? Saya kira Dinda mengerti perasaan Kanda. Umur kita kian hari semakin bertambah. Kerajaan ini butuh seorang penerus. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nasib kerajaan ini jika nantinya kita sudah tua dan belum punya anak.” “Perasaan kita sama, Kanda. Kecemasan, kebimbangan Kanda juga Dinda rasakan. Saya yakin semua ada jalan keluarnya. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Kita harus sabar, Kanda. Kita tidak boleh lelah berdoa dan berusaha. Dinda yakin kalau kita terus-menerus meminta kepada-Nya pasti akan diberi keturunan.” Hari demi hari berlalu. Sebulan sejak percakapan itu, permaisuri pun hamil. Kehamilan permaisuri disambut dengan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan tidak saja dirasakan oleh raja dan permaisuri, tetapi juga oleh seluruh rakyat Kerajaan Burinaga. Permaisuri mendapat perlakuan yang sangat istimewa baik dari raja maupun dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Semasa kehamilan tersebut, perhatian dan kasih sayang raja hanya tertuju kepada permaisuri. Apa pun yang ingin dimakan oleh permaisuri segera disiapkan. Sumber “Raja Indra Pitara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang Cerita Rakyat dari DI YogyakartaOleh Herry Mardiyanto Sudah larut malam, namun Panembahan Senopati masih saja termenung di beranda keraton. Sesekali ia menarik napas panjang, menerawang kegelapan malam. Kegelisahan terus mengendap di dalam hatinya. “Tak usah cemas Ingkang Sinuwun. Hamba setuju dengan rencana perluasan Kerajaan Mataram. Terlebih rencana itu untuk menyejahterakan rakyat Mataram.” Panembahan Senopati memandang jauh ke depan menembus kepekatan malam. Di kejauhan terdengar suara jangkrik berkepanjangan. “Akan tetapi, aku tak ingin terjadi peperangan yang bisa menimbulkan korban,” ujar Panembahan Senopati memecah kesunyian. “Hamba juga sependapat dengan pemikiran Ingkang Sinuwun,” lanjut Ki Gede Panembahan yang tetap duduk di sudut ruangan. Di depannya terletak meja marmer bundar dengan dua cangkir wedang jahe yang masih mengepul hangat. “Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya memperluas wilayah kekuasaan tanpa menyerang kerajaan lain?” Sumber “Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun Cerita Rakyat dari BantenOleh Nur Seha Dihikayatkan pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang sultan bernama Sultan Maulana Hasanuddin. Ia adalah sultan pertama di Banten yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Banten. Beliau mendapat gelar Pangeran Sabakingking atau Seda Kinkin, dari kakeknya, yaitu Prabu Surasowan, yang pada masa itu menjabat sebagai bupati di Banten. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah putera kedua dari Syaikh Syarif Hidayatullah, putra Pangeran Cakrabuana atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan salah satu dari sembilan wali wali sanga dan ibunya yang bernama Nyi Kawunganten putri dari Prabu Surasowan. Suatu hari Prabu Surasowan jatuh sakit. Ia menderita penyakit yang sangat parah. Banyak tabib yang didatangkan ke istana untuk mengobati penyakit beliau. Berbagai macam pengobatan dan ramuan dari dedaunan yang didatangkan dari Gunung Karang, Pulosari, Asepan, dan Pinang, tetapi semuanya berakhir sia-sia ”Sudahlah istriku, tidak usah kau cemaskan keadaanku saat ini. Aku pasti sembuh,” ujar Surasowan sambil menggenggam tangan istrinya. “Bukan begitu Paduka, aku sudah berupaya mendatangkan tabib-tabib ternama dari seluruh Banten untuk mengobatimu. Namun, kau tetap saja terbaring di tempat tidur ini. Maafkan aku, Paduka,” ucap istri Prabu Surasowan. Sumber “Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Datu Diyang Cerita Rakyat dari Kalimantan SelatanOleh Siti Akbari Nun di sana, tampak rumah sederhana yang dibangun di atas sebuah rakit besar. Bangunan itu terlihat hangat dan bersahaja. Dari balik pintu yang terbuka terlihat susunan rumah yang tertata rapi dan bersih. Angin pun tampak bebas keluar masuk lewat jendela yang terdapat di samping kanan, kiri, depan,dan belakang rumah. Di depan rumah lanting tampak ada tumpukan kajang yang telah siap digunakan. Ada tanggui, tikar, dan bakul yang tersusun rapi. Barang-barang itu telah siap untuk dipasarkan. Adapun di samping rumah berjejer bibit-bibit tanaman. Ada bibit berupa bakal pohon. Ada yang merupakan tanaman untuk ramuan obat-obatan. Ada pula tanaman yang merupakan bahan untuk bumbu masak. Seorang perempuan muda asyik memisah akar enceng gondok dari batangnya. Di sampingnya tampak gundukan akar enceng gondok dan gundukan batang enceng gondok. Apabila tampak sekumpulan enceng gondok akan lewat di hadapannya, ia segera berdiri dan mengambil kayu panjang. Diarahkannya kayu panjang ke kumpulan enceng gondok. Setelah berhasil mendekatkan ke pinggir, dengan segenap kekuatan ditariknya kumpulan enceng gondok tersebut ke hadapannya. Ia tampak senang sekali melihat kumpulan akar enceng gondok yang terlihat hitam mengkilat tertimpa cahaya matahari. Daun hijaunya terlihat hijau segar, tambah lagi dengan bunga ungu enceng gondok yang menyembul di antara rumpun-rumpunnya. Sumber “Kisah Datu Diyang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Atuf Sang Penakluk Matahari Cerita Rakyat dari MalukuOleh Rudi Zofid Siapa petarung paling perkasa di seluruh muka Bumi? Orangnya adalah Atuf, lelaki Sifnana yang datang dari Pulau Babar menjadi pahlawan bagi orang Tanimbar. Dia mengalahkan lawannya dalam satu-satunya pertarungan paling dramatis. Lawannya bukanlah sembarang lawan. Bukan juara dunia tinju, juara gulat, atau juara pencak silat. Atuf bertarung melawan Matahari dan dia tampil sebagai pemenang. Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru, Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf. Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan bintang-bintang. Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat. Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya. Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, orang tidak merasakan adanya senja. Pada hari yang lain, Matahari terbit kemudian berjalan hingga ke atas kepala. Tetapi, setelah itu, kembali lagi ke ufuk timur Sumber “Atuf Sang Penakluk Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 La Tadamparek Puang Rimaggalatung Cerita Rakyat dari Sulawesi SelatanOleh Andi Herlina Palakka adalah salah satu kerajaan yang cukup makmur, yang diperintah oleh Raja Arung Palakka. Seorang pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Tidak heran jikalau ia selalu disanjung dan dipuja oleh rakyat Palakka. Namun, di balik kesuksesannya menjadi arung, ada hal yang ia gelisahkan. Di usianya yang sudah tua, ia belum memiliki calon pewaris takhta Kerajaan Palakka. Anaknya We Tenri Lawi yang telah dinikahkan dengan La Tompiwanua, seorang keturunan dari Kerajaan Cinnotabi, belum dianugerahi seorang anak. Setiap hari Arung Palakka tanpa bosan-bosannya memohon kepada dewata agar kelak sebelum ia meninggal, ia memperoleh cucu dari garis keturunannya sendiri. Rakyat Palakka pun turut merasakan kegelisahan Arung. Mereka dengan rela dan ikhlas berdoa semoga di istana lahir seorang anak pewaris Kerajaan Palakka. Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya dewata mengabulkan doa arung dan rakyat Palakka. We Tenri Lawi mengandung setelah bertahun-tahun ia menginginkannya. Kabar kehamilan ini menjadi angin segar bagi seluruh rakyat. Mereka berpesta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terkabulkannya doa-doa yang selama ini mereka panjatkan. Arung Palakka tak kalah senang mengetahui putrinya telah mengandung. Beliau merasa bahwa usahanya untuk terus berdoa kepada pemilik alam ini tidaklah sia-sia. Setiap usaha yang diiringi dengan berdoa suatu saat akan terkabul. Sebagai bentuk rasa syukurnya, Arung Palakka berjanji akan mendidik cucunya menjadi seseorang yang cerdas, jujur, bijaksana, dan adil. Sumber “La Tadamparek Puang Rimaggalatung”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kain Tenun dan Putra Mahkota Cerita Rakyat dari Jawa BaratOleh Menuk Hardaniwati Senja hampir tiba, matahari hampir sampai di ufuk barat. Kerbau dan sapi di sawah yang kering sudah mendekati dusun di bumi Priangan. Anak-anak gembala bermain riang di tengah sawah yang luas terhampar. Uak kerbau dan lenguh sapi yang berkeliaran ke sana ke mari menggambarkan ketenteraman dan kedamaian desa itu. Dari atap tiap-tiap rumah kelihatan asap mengepul ke udara bagai asap rokok seorang raksasa, tanda penduduk sedang mempersiapkan makan malam. Di atas pematang tampak seorang gadis bersama tujuh orang bibinya. Ketujuh bibi gadis kecil itu masih remaja juga. Peria Pokak nama gadis itu. Tawa dan canda mereka menggambarkan kebahagiaan gadis-gadis remaja. Usia Peria Pokak belum genap enam belas tahun, perawakan badannya tinggi semampai. Penampilan Peria Pokak sangatlah sederhana. Peria Pokak adalah anak seorang janda miskin. Ia tinggal bersama ibunya di pinggir desa itu. Kehidupan mereka sangat sederhana. Ibunya hanya seorang pekerja ladang sewaan. Pada suatu hari Peria Pokak disuruh menemani bibi-bibinya ke sumur Lamben. Sebetulnya bukan itu maksud sebenarnya. Ketujuh bibi Peria Pokak ingin melihat pria pujaan mereka. Pria pujaan itu adalah Putra Mahkota kerajaan. Letak sumur itu tidak jauh dari tempat Putra Mahkota bermain. Mereka sengaja mandi dan bermain-main di sumur Lamben agar dapat dilihat Putra Mahkota. Sumber “Kain Tenun dan Putra Mahkota”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pendekar Sejati Bukit Matahari Cerita Rakyat dari Sumatera UtaraOleh Salsa Putri Sadzwana Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untuk menumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka. “Tapiii Inaa…” Bari pasrah. Ina tetap membawanya kembali ke dalam Omo Hada. Tak peduli ia terus mengerang kesakitan karena cengkeraman tangan Ina yang begitu kuat terhadap lengannya. Sejurus kemudian, Ina langsung mendudukkan Bari di atas kursi kayu. Dorongan tangan Ina yang begitu kuat membuat tubuh Bari terhempas begitu saja di atas kursi kayu itu. Sumber “Pendekar Sejati Bukit Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 Penunggu Sungai Kapuas Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Entis Nur Mujiningsih Laki-laki berbadan besar dan tinggi itu tidak lagi muda. Usia lakilaki itu sudah tujuh puluh tahun. Rambutnya sudah mulai memutih, kulitnya sudah tampak kendur. Namun, sisa-sisa ketampanannya masih ada. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh rakyatnya Baginda raja terkenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana di Kerajaan Kahayan Hilir, Pulau Mintin. Rakyat hidup rukun dan makmur karena keadilan baginda raja. Kejayaan kerajaan itu pun terkenal ke daerah di sekitarnya. Pagi ini, rinai hujan membasahi Kerajaan Kahayan Hilir. Langit tampak gelap seakan hujan akan turun semakin deras. Suasana ini menimbulkan kepedihan hati Raja Kahayan Hilir. Matanya menerawang jauh. Dipandangilah titik-titik hujan itu. Baginda raja masih belum dapat melupakan kepergian permaisuri yang sangat dikasihinya.“Sanggupkah aku hidup sendiri tanpa didampingi permaisuri?”Kekhawatiran itulah yang membebani pikirannya. Hujan di luar masih turun dengan deras, angin kencang sesekali terdengar derunya. Dipandangilah titik-titik hujan terasa air mata baginda menetes di pipinya. Kenangan demi kenangan bersama permaisuri belum dapat dilupakan. “Siapa yang akan aku ajak berdiskusi tentang masa depan kerajaan ini? Putra-putraku belum dapat diharapkan untuk meneruskan pemerintahan di kerajaan ini?” katanya dalam hati. Sumber “Penunggu Sungai Kapuas”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gong Robek yang Bertuah Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara BaratOleh Zaenal Hakim Kisah ini terjadi pada zaman dahulu kala di Desa Ganti, kawasan Sasak NTB. Di sana terdapat seorang laki-laki yang sudah lanjut usia. Istrinya telah lama meninggal dunia akibat sakit. Laki-laki tua ini tidak beristri lagi. Ia takut istri barunya tidak menyayangi kedua anak laki-lakinya. “Kekejaman ibu tiri masih bertebaran di dunia ini!”, demikian yang menjadi alasannya. Kini ia hidup bersama kedua anaknya yang masih kecil. Anak pertama bernama Saleser Gelap dan adiknya bernama Rambulan Purnama. Sumber penghidupan keluarga ini hanyalah mencari ikan. Mereka memasang sebuah bubu di sungai pada waktu malam. Esok paginya bubububu diangkat, maka bergeleparanlah makhluk-makhluk air itu menunggu nasib selanjutnya sebagai makanan manusia. Sungai itu mengalir di sebelah kampung mereka, yaitu Dusun Beleka. Bubunya sering dipasang di suatu tempat yang bernama Lubuk Tibu Nangka. Di tempat itulah mereka anggap paling banyak ikan yang terperangkap bubu. Selama mereka melakukan pekerjaan itu, selalu saja ada ikan yang didapat. Bubunya selalu berisi mujair, ikan mas, lele, belut, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan-ikan yang terkumpul dijajakan secara bergantian oleh kedua anaknya. Kedua anak itu bergantian berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Ikan-ikan diikat dalam satu rangkaian dengan cara menusukkan satu ujung tali kulit pisang ke dalam insang ikan, yang kemudian ditarik keluar melalui mulutnya. Demikian seterusnya, sehingga dalam satu tali bisa terangkai beberapa ikan. Makin panjang tali makin banyak ikan yang terangkai. “Ikan, ikaaan! Ikan ikaaaan! Bu, ikannya, Bu!” ucap Rambulan Purnama menawarkan. “Ibu tidak punya uang, mari tukar sama beras?!”jawab seorang ibu. “Tukar beras? Boleh!” jawab Rambulan Purnama. Penduduk desa itu sudah mengenal betul cara hidup duda tua dengan anak-anaknya yang piatu itu. Dari hasil penjualan atau penukaran ikan itu mereka bisa memperoleh bahan-bahan sembako untuk dimakan tiap hari. Penduduk kampung merasa kasihan kepada mereka yang mencari nafkah dengan cara menanam pukat di lubuk sungai tersebut. Sumber “Gong Robek yang Bertuah”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Bukit Perak Cerita Rakyat dari JambiOleh Ricky A. Manik Alkisah di suatu daerah di pedalaman Muarojambi, di salah satu kabupaten di Jambi, hiduplah seorang penghulu desa yang oleh masyarakatnya begitu dihormati. Penduduk akrab memanggilnya dengan sebutan Datuk Sengalo. Di masa kepemimpinan Datuk Sengalo, masyarakat Desa Datuk Sengalo hidup dengan rukun, aman, dan sejahtera. Masyarakat sangat senang dipimpin oleh Datuk Sengalo yang selalu ramah, tidak angkuh, tegas dalam bersikap, dan menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Tak jarang pula Datuk Sengalo mengajak warganya untuk selalu tolongmenolong terhadap warga lain yang sedang mengalami kesusahan. Dalam membangun desanya, Datuk Sengalo juga selalu mengajak masyarakat untuk bergotongroyong. Mereka saling tolong mulai dari membuat jalan kampung, membangun jembatan, membangun rumah warga, bahkan memanen hasil kebun. Selama Datuk Sengalo memimpin desa, kehidupan warga desa selalu dalam keadaan aman sentosa. Masyarakatnya hidup penuh kerukunan dan kedamaian. Belum pernah ada warga yang bertikai satu dengan yang lain. Mereka semua hidup sudah seperti saudara dan keluarga sendiri. Hidup mereka tenteram dan makmur. Selain kearifan dan kebijaksanaannya dalam memimpin sebuah desa, Datuk Sengalo juga dikenal dengan kesaktiannya. Oleh masyarakat di sekitarnya, Datuk Sengalo dipercaya sebagai keturunan sanga atau keturunan sembilan dari keluarga manusia setengah dewa pada masa itu. Belum ada yang dapat menandingi kesaktian Datuk Sengalo. Konon kabarnya hanya peluru senapanlah yang dapat menembus kulitnya. Senjata tajam yang lain seperti keris, pedang, dan tombak tak pernah bisa menembus atau bahkan melukai segaris pun kulitnya. Sumber “Legenda Bukit Perak”. Diakses pada 10 Maret 2023 Hikayat Bayan Budiman Cerita Rakyat dari Kepulauan Bangka BelitungOleh Ekawati Dalam cerita ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti layaknya manusia. Ia pun pandai bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapa pun yang mendengarnya. Isi ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, khususnya bagi manusia, seperti cerita tentang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tuanya, istri yang harus setia kepada suaminya, dan manusia yang harus selalu berdoa memohon pertolongan Allah, Tuhan semesta alam ini. Ia tidak mau berbuat jahat, keji, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itulah, ia disebut burung bayan yang budiman. Pada suatu hari sekawanan burung bayan asyik berterbangan dengan bebas. Mereka berkejar-kejaran dan hinggap di satu pohon dan berpindah ke pohon yang lain dengan sukacitanya. Namun, kebebasan mereka tiba-tiba terhenti karena ketika mereka hinggap di salah satu pohon yang sangat besar, sayap-sayap mereka lengket di daun dan ranting pohon itu sehingga mereka pun tidak dapat lagi terbang ke sana kemari. Kawanan burung bayan itu berjumlah seratus ekor, salah satunya adalah Raja Bayan. Sebagai pemimpin, Raja Bayan menyampaikan idenya kepada bayan-bayan yang lain, “Kawankawan, ketahuilah bahwa kita terkena jebakan manusia, tetapi kita harus tetap tenang. Hari sudah malam dan besok pagi manusia yang menjebak kita pasti datang. Ketika dia datang, kita semua harus berpura-pura mati. Tahan napas kalian dan jangan sampai ada yang bergerak. Dia pasti akan mengambil kita satu per satu dan menjatuhkan kita ke tanah. Siapa pun di antara kita yang terlebih dahulu dijatuhkan ke tanah harus tetap diam dan jangan langsung terbang sebelum semuanya jatuh ke tanah.” Bayanbayan yang lain pun mengerti dan berjanji akan menaati perintah raja mereka. Di suatu negeri, hiduplah seorang tua bersama keluarganya. Pekerjaan orang tua itu sehari-hari adalah menangkap burung dan ayam di hutan. Ayam dan burung hasil tangkapannya lalu dijual di pasar. Uang hasil menjual ayam dan burung itulah yang dipakai untuk menghidupi keluarganya. Sumber “Hikayat Bayan Budiman”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sabeni Jawara dari Tanah Abang Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Lustantini Septiningsih Sejak kepergian sang suami, perempuan itu harus mengasuh dan membesarkan dua anak laki-lakinya. Setiap hari dia harus bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya. Dua anak laki-laki itu, Rojali dan Somad, tergolong dewasa. Namun, mereka belum berpikiran dewasa. Mereka belum menyadari jika ibunya telah tua. Kehidupan mereka pun miskin. Mereka sehari makan dan sehari tidak. “Rojali dan Somad, anakku,” sapa sang Ibu. “Iya, Nyak,” jawab Rojali dan Somad serentak. “Kemari, Nyak ingin bicara. “Ya, Nyak,” jawab Rojali. “Duduklah kalian!” kata ibunya melanjutkan pembicaraan. Rojali dan Somad pun segera duduk. “Bagaimana, Nyak?” tanya Rojali. “Ya, Nyak. Apa yang ingin Nyak sampaikan kepada kami?” sahut Somad. “Begini, Nyak ingin menyampaikan sesuatu. Namun, Nyak khawatir jika yang Nyak sampaikan menjadi beban kalian.” “Sampaikan saja, Nyak!” pinta Rojali. Beberapa saat kemudian dengan perlahan ibunya mengungkapkan isi hatinya “Semakin hari usia Nyak semakin tua. Tidak kuat lagi Nyak mencari makan buat sehari-hari. Nyak mengharapkan kalian dapat menggantikan Nyak mencari nafkah.” Sumber “Sabeni Jawara dari Tanah Abang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gatotkaca Satria dari Pringgadani Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Lustantini Septiningsih Dewi Arimbi, istri Raden Werkudara, sedang hamil tua. Para prajurit Pringgadani siang malam selalu berdoa. Mereka berharap sang Ratu melahirkan dengan selamat. Ketika suasana sangat hening, Dewi Arimbi melahirkan seorang bayi laki-laki. Keluarga kerajaan bergembira, terutama Raden Werkudara karena keinginannya untuk mempunyai seorang anak laki-laki terkabul. Bende, gong kerajaan dipukul tiga kali sebagai tanda itu, para prajurit Kerajaan Pringgadani berkumpul. Saat akan dilakukan pemotongan tali pusar, tali pusar bayi itu tidak mempan dipotong dengan pisau. Keanehan itu membuat semua orang cemas. Prabu Sri Batara Kresna meminta Prabu Puntodewo memotongnya dengan pusaka andalan Pandawa. Prabu Puntadewa mendekati bayi itu dengan membawa pusaka untuk memotong tali pusarnya. Namun, pusaka itu juga tidak sanggup untuk memotongnya Prabu Sri Batara Kresna merasa penasaran. Ia menyuruh Raden Harjuna memotong tali pusar bayi itu dengan pusaka andalannya. Namun, pusakanya pun tidak mampu untuk memotong tali pusar bayi itu. Sumber “Gatotkaca Satria dari Pringgadani”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram Cerita Rakyat dari MalukuOleh Nita Handayani Hasan Desa Haruku adalah desa yang tenteram dan damai. Masyarakatnya hidup berdampingan dengan damai. Jika salah satu orang tertimpa musibah, anggota masyarakat yang lain langsung menolongnya. Desa Haruku juga memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Hasil hutannya sangat kaya, begitu pula hasil lautnya. Mata pencaharian masyarakat Haruku ialah berkebun dan bertani. Biasanya mereka membuka lahan perkebunan di dalam hutan. Tanaman-tanaman yang mereka tanam berupa umbi-umbian, sayur-mayur, dan buah-buahan. Hasil dari berkebun mereka bawa ke Kota Ambon untuk dijual di sana. Hari itu Dominggus akan pergi ke kebun untuk memanen buah durian. Beberapa hari sebelumnya, ayah dan pamannya sudah pergi untuk memanen durian. Mereka sempat mengajaknya, tetapi melihat istrinya yang sedang sakit, Dominggus mengurungkan niatnya. Pada pagi hari itu, setelah melihat keadaan istrinya mulai pulih, dia memberanikan diri untuk meminta izin kepada istrinya. “Istriku, aku mau pergi memanen durian di kebun. Mungkin setelah tiga hari aku baru pulang. Jangan lupa minum obatmu.” “Baiklah, berhati-hatilah semoga perjalananmu lancar. Aku akan mempersiapkan bekalmu selama di hutan. Tunggulah sebentar, akan kuuntai ijuk menjadi cincin agar dapat kau hadiahkan kepada Buaya Learissa Kayeli,” kata Marice kepada suaminya. Ada rasa khawatir dan sedih dalam hatinya. Namun, dia harus melepaskan suaminya karena pada musim durian masyarakat akan mendapat banyak keuntungan dari penjualan durian. Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Sumber “Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram”. Diakses pada 10 Maret 2023 Jaka dan Naga Sakti Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa “Bagaimana nasib pemuda itu? Apakah ia berhasil? Sudah hampir sehari ia pergi. Semoga ia dapat mengalahkannya. Namun, bagaimana bila ia tidak berhasil? Apa yang harus kulakukan? Bagaimana nasib putriku?” batin Prabu Arya Seta cemas. Prabu Arya Seta tampak gelisah. Sudah sejak pagi Prabu Arya Seta hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia tidak ingin diganggu. Ia telah memerintahkan semua orang di kerajaan untuk tidak mengganggunya seharian ini. Tidak ada yang mempertanyakan perintah Prabu Arya Seta karena mereka memahami perasaannya. Prabu Arya Seta sedang memikirkan nasib seorang pemuda yang sedang bertarung di gua kaki Gunung Arga Dumadi. Apa pun hasil pertarungan itu akan sangat memengaruhi keadaan putrinya, Putri Ayu Rara Kemuning, dan dirinya. Ia sangat berharap pemuda itu dapat memenangkan pertarungan agar keadaan di kerajaan kembali normal. Sudah berbulan-bulan ini kerajaan tidak dihiasi keceriaan Putri Kemuning. Ia tidak dapat keluar kamar karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk keluar kamar. Ia terkena penyakit yang tidak biasa dan membuatnya malu untuk bertemu dengan orang lain. Hanya seorang pelayan yang dapat bertemu dengannya karena harus melayaninya makan dan mandi. Sumber “Jaka dan Naga Sakti”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sari Gading Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Harlina Indijati Di suatu perkampungan hidup kakak beradik yang bernama Cendana dan Cendini. Mereka sudah lama hidup sebagai yatim piatu. Cendana sangat menyayangi adiknya, Cendini. Walaupun masih anakanak, Cendana sudah dapat menanam padi untuk keperluan hidupnya. Selain menanam padi, dia juga menanam buah-buahan dan sayursayuran. Pisang dan pepaya ditanam di sela-sela pematang sawah. Oleh karena itu, semua kebutuhan makanannya sudah tercukupi dari sawah dan kebunnya sendiri. Tubuh Cendana sangat kekar dan kuat sehingga ia bisa menebang pohon. Ia juga rajin mengumpulkan kayu bakar untuk piranti memasak. Cendini juga telah tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik. Rambutnya panjang, wajahnya bulat panjang, dan matanya bersinar. Cendini sangat rajin membantu kakaknya. Cendini dan Cendana masih tergolong anak-anak, tetapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa karena keadaan yang dialaminya. Cendini dan Cendana selalu bangun pagi sebelum fajar menyingsing. Kadang-kadang sebelum berangkat ke sawah, Cendana dan Cendini memberi makan ayam yang dipeliharanya terlebih dahulu. Kedisiplinan Cendana dan Cendini itu yang menyebabkan ayam miliknya selalu bertelur setiap hari. Cendini membantu Cendana membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela padinya. Cendini juga memetik daun singkong yang masih muda untuk dimasak. Kerajinan dan kedisiplinan Cendana dan Cendini menyebabkan padinya tumbuh subur. Selain menanam padi, Cendana juga menanam ubi dan jagung. Sumber “Sari Gading”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Condet Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Azhar

Dimeja makan banyak lalat Lalat terbang sekali kali menukik Memang banyak wartawan melihat Menangkap aspek-aspek yang unik 21335. Sampai sore kerja di sawah Padi dipupuk biar merata Ada rencana pelaksanaan dakwah Disana jurnalis memainkan berita 21473. Kisah berita anak pesisir ke sekolah Lewati sungai jembatan bertali Kini jalan dan

What can I do to fix it? If you are just visiting the site, just wait a bit and it should be back soon. We apologize for the inconvenience. If you own the web site, please verify with your hosting company if your server is up and running and if they have our firewall IPs whitelisted. Please wait a few minutes and try again. If the problem persists, open a ticket on our support page and we will assist with troubleshooting.

Sekarangmereka masih bekerja dan bisa makan dari hasil pekerjaannya maupun uang pensiunannya," kenang Prawira. "Menjelang petang, beberapa orang pulang dari sawah dan makan di belakang rumah, siapa mereka Pakde?" "Buruh tani. Mereka sama seperti kita orang-orang yang terbuang. Mereka aku pekerjakan untuk menggarap sawah di sini."

Pada liburan Lebaran kali ini, saya berkesempatan menziarahi sawah milik orang tua di kampung halaman, Kampung Ceger Elor, Bekasi. Lahan pertanian ini begitu penting bagi hidup saya. Dari sawah ini, orang tua dapat membiayai saya melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Siang itu, saya diminta oleh Mamah untuk menemani Apak ayah untuk menebar bibit padi. Ada sekitar 10 kilogram bibit yang siap disebar. Untuk menyebarnya hanya dilakukan di sebagian area sawah yang sudah diratakan lumpurnya. Cara menyebarnya sederhana, tinggal menaburkan bibit-bibit ke atas lumpur. Dalam tahap ini butuh waktu sekitar 1 bulan agar bibit-bibit tersebut tumbuh. Jika bibit itu mulai bertunas, maka masuk ke proses selanjutnya. Tanam mundur atau nandur. Biasanya, untuk nandur ini ayah saya mempekerjakan orang-orang kampung. Mereka menaruh bibit-bibit padi itu ke seluruh area sawah. Dalam proses tersebut, mereka berjalan mundur. Setelah tandur, para petani termasuk ayah saya tinggal merawat padi dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, memberi pestisida, dan pupuk. Di sinilah, modal yang dikeluarkan tidak kecil karena harga pupuk dan pestisida tidak murah. Terlebih bila ada gangguan hama dan kekeringan. Ongkos produksinya bisa membengkak. Begitulah kehidupan petani seperti bapak saya. Terlepas dari hal ini, mirisnya, tak lama lagi sawah-sawah ini akan menghilang. Pembangunan perumahan di wilayah ini sangat pesat. Hampir sebagian area sawah sudah berganti menjadi pemukiman. Bahkan bapak saya sudah ditawari agar sawahnya dijual. Namun, ayah belum mau melepas karena harganya belum sesuai. Padahal sawah ini sangat berkesan bagi hidup saya. Sawah-sawah di kampung menyimpan memori yang panjang tentang masa kecil saya. Jika datang musim panen, saya bersama teman-teman biasa bermain layangan. Lari ke tengah-tengah sawah bila ada layangan yang terputus. Bila datang musim tanam, saya mencari belut sawah. Dari siang hingga sore hari. Lalu, saat padi-padi mulai menguning, saya mencari biasanya sarang burung bondol. Setelah padi dipotong, saatnya mencari ikan. Begitulah aktivitas masa kecil saya. Hari-hari dihabiskan di sawah bukan mal atau restoran. Hal lain yang tidak dapat dilupakan dari sawah ini adalah kisah-kisah mistisnya. Orang-orang tua di kampung sangat percaya jika ada mahluk-mahluk halus di sawah. Saat masa kanak-kanak, nenek dan orang tua kerap bercerita tentang setan keder. Sejenis mahluk halus yang suka menyesatkan perjalanan seseorang. Kala itu, oleh orang kampung sawah terkadang dijadikan akses jalan untuk menuju kampung-kampung lain. Di sinilah, setan-setan keder itu beraksi. Mereka akan sesatkan para pejalan kaki hingga muter-muter di tengah sawah. Pohon Wareng yang terkenal angker Selain itu, di area persawahan kampung saya ada satu pohon besar berdiri. Satu-satunya pohon yang tumbuh di tengah-tengah persawahan. Saya belum tahu jenis pohon tersebut. Orang-orang kampung sih menyebutnya sebagai pohon wareng. Sebetulnya pohon ini rindang. Namun, berdasarkan cerita yang berkembang turun temurun pohon itu terkenal angker. Ada mahluk-mahluk halus yang menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggalnya. Konon, jika ada orang yang berteduh ke pohon itu akan kesambet kerasukan. Saat pulang ke rumah, orang itu bisa saja sakit tanpa alasan yang jelas. Makanya, tak ada orang yang berani mendekat ke pohon tersebut. Buat anak kecil seperti saya waktu itu, cerita itu sangat bikin penasaran dan deg-degan. Sekarang pohon wareng itu masih tegap berdiri. Sayang, pesona keangkerannya sudah luntur seiring masifnya pembangunan perumahan. Mungkin mahluk halusnya sudah mengungsi dahulu karena gerah dengan aktivitas manusia yang makin banyak. Sebagai anak sawah, saya tidak bisa begitu saja melupakan kenangan-kenangan tersebut. Bau lumpur, gatalnya bunga padi, dan licinnya belut tersimpan rapi dalam pikiran. Semua itu menjadi bagian dari masa lalu yang menyenangkan. Kini hilang karena adanya perubahan yang tak dapat dihindarkan. Kampung-kampung mulai berubah wajahnya. Dari desa menjadi Jakarta-Jakarta baru yang sesak, dihimpit pembangunan dan gagap menghadapi perubahan. Kampung Ceger Elor, 17 Juni 2018
RBj57b. 459 459 344 487 308 65 84 125 274

karangan narasi kisah padi dari sawah ke meja makan